Halaman


Seperti yang kita alami...

bagaimana bisa ku melupakan
telah kau ukir namamu
di setiap penggalan waktu yang terlewati
temaniku jalani hari
dari pagi hingga kujelang mimpi

apa kau tau..
semua kata darimu masih tersimpan rapi
tak pernah kuanggap itu rayuan basi
walau janjimu tiada kau tepati
hanya hati sedikit teriris
kenapa bisa jadi begini

rindu memang satu kata
tiada beda dengan benci
jika kemarin tertawa bersama
beralas cinta
berselimut rindu
siapa kan sangka
hari ini benci meraja
tiada lagi kata
bahkan hanya tuk bertegur sapa
seperti yang kita alami
ironi sekali…. Readmore »»

Seperti yang kita alami...

bagaimana bisa ku melupakan
telah kau ukir namamu
di setiap penggalan waktu yang terlewati
temaniku jalani hari
dari pagi hingga kujelang mimpi

apa kau tau..
semua kata darimu masih tersimpan rapi
tak pernah kuanggap itu rayuan basi
walau janjimu tiada kau tepati
hanya hati sedikit teriris
kenapa bisa jadi begini

rindu memang satu kata
tiada beda dengan benci
jika kemarin tertawa bersama
beralas cinta
berselimut rindu
siapa kan sangka
hari ini benci meraja
tiada lagi kata
bahkan hanya tuk bertegur sapa
seperti yang kita alami
ironi sekali…. Readmore »»

Percuma....

Menatap wajah yang sendu menari diatas kelopak mata indah
Mungkin aku hanya bernyanyi saja, di saat wajar bersembunyi.
Mungkin juga aku akan bermain manja diantara para dewi malam.
Akan aku buktikan diantara para permaisuri penjemput bintang Gemini.
Inilah aku, tentang kata yang percuma hanya ada di dalam hatiku.
Merasuk, menjelma diantara pikiranku.

Hanya ada kata percuma, diantara seribu bahasa Indonesia.
Aku tahu akan itu bukan. Walaupun kau tak akan tahu itu.

Percuma memang, hanya percuma.
Di balik kata maaf untukku yang menanti pujaan hatiku.

Inilah kata yang tersembunyi di balik awan putih bidadari itu bukan?
Jagan tersenyum Deweku, aku tahu itu.
Hanya merelakan untuk aku yang menanti hujan akan turun di muka bumi ini.
Readmore »»